Zakat Korporat dan Pegawai di BSI bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan profitabilitas
Total distribusi UPZ, Zakat, Infaq, Donasi Sosial, dan Wakaf per Maret 2025
BSI Maslahat sebagai kendaraan untuk penyaluran ZISWAF, yang berfokus pada Kesehatan, Advokasi Islam, Aksi Kemanusiaan, Edukasi Syariah, dan Ekonomi Islam.
Sentra UMKM BSI
Mustahik
Desa BSI
Mustahik
Desa
Pemberdayaan UMKM Wanita
Mustahik
Pemberdayaan UMKM Disabilitas
Mustahik
Mustahik
Disbursement
Universitas
Sekolah
Mustahik
Disbursement
Mustahik
Disbursement
Mustahik
Disbursement
*pada Maret 2025
Diluncurkannya Green Zakat pada World Zakat & Waqf Forum
2 November 2024
FGD Green Zakat Framework
17 Maret 2024
Green Zakat Advocacy UN ECOSOC Forum, New York
28 April 2024
Salah satu program yang dijalankan oleh BSI Maslahat yaitu Program Desa Berdaya Sejahtera Indonesia atau “Desa BSI”. Program ini dijalankan dengan pendekatan pemberdayaan kepada Masyarakat, salah satunya di Desa Rejo Asri yang dikelola oleh PP Gapsera. PP Gapsera memiliki sasaran sebanyak 100 KK keluarga miskin dengan rincian 93 orang KK laki-laki dan 7 (tujuh) orang KK perempuan. Anggota penerima manfaat juga dapat mengakses kepada bank sehingga diperoleh 152 NOA, dan asset yang dimiliki berkembang menjadi 4,2 Miliar.
Selain itu, program ini mampu melahirkan nilai dan jiwa sosial dari para penerima manfaat, yaitu dengan menjadi pembayar Zakat, Infak dan Sedekah melalui BSI Maslahat, dan ada sebagian disalurkan kepada masyarakat sekitar. Total zakat yang ditunaikan oleh penerima manfaat adalah 89 juta atau 20,2 ton.
Dari program Desa BSI, mampu meraih beberapa penghargaan seperti: Kalpataru untuk pertanian organik dan ramah lingkungan Tahun 2019, Duta Petani Millennial dan Duta Petani Andalan Pembangunan dari Kementan Tahun 2021, CSR Award untuk Program CSR dan Leadership, Top CSR Award Tahun 2021, dan yang terbaru adalah Indonesian SDGs Awards (ISDA) yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD) meraih kategori terbaik.
BSI Aceh Muslimpreneur (BSI AMP) adalah program yang diselenggarakan BSI untuk memberdayakan wirausaha muda Aceh dengan pendampingan dan peningkatan kapasitas berbasis syariah. Diselenggarakan sejak tahun 2023, BSI AMP mendorong pengembangan bisnis inovatif dan sesuai syariah, membantu UMKM Aceh "naik kelas" ke pasar global.
Data dari BSI Institute menunjukkan Aceh memiliki 914 ribu wirausaha muda, dengan 406 ribu di antaranya milenial berusia 15-34 tahun. Potensi ini menjadikan Aceh sebagai area strategis bagi pengembangan UMKM berbasis syariah.
BSI AMP bertujuan untuk memperoleh bibit unggul yang diharapkan bisa menciptakan perubahan signifikan untuk ekonomi daerah dan nasional serta bersaing di pasar global. Kepesertaan program ini dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu Starter (ide bisnis), Scale-Up (beromzet ≤Rp200 juta dan lama usaha di bawah 2 tahun) & Sustainable (beromzet >Rp200 juta dan lama usaha di atas 2 tahun) dengan proses seleksi mencakup kurasi ketat, pelatihan, dan pendampingan bisnis komprehensif.
BSI terus mendukung pertumbuhan UMKM Aceh melalui berbagai program, seperti penyaluran pembiayaan UMKM, BSI UMKM Center, dan pendampingan bisnis. Jumlah pendaftar BSI AMP pada tahun 2024 mencapai 2.534 orang atau meningkat sebesar 13,43% dari 2.234 pendaftar tahun lalu, hal ini mencerminkan antusiasme yang tinggi dan komitmen wirausaha muda dalam mengembangkan usahanya.
BSI AMP diharapkan mampu menjadikan masa depan generasi wirausaha muda Aceh yang mandiri secara ekonomis terbuka lebar. Program ini telah membuktikan bahwa pengembangan kapasitas dan kewirausahaan dapat menciptakan dampak yang besar bagi para pengusaha UMKM Aceh.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyelenggarakan Talenta Wirausaha BSI (TWB) yang merupakan program kompetisi, pelatihan dan pembinaan talenta wirausaha muda berbakat. Program TWB dihadirkan sebagai wujud komitmen BSI mendorong ekonomi di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), melalui pengembangan para wirausaha muda dari seluruh Indonesia.
Fokus BSI pada pemberdayaan UMKM mencerminkan komitmen kami untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai katalis utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan berbagai inisiatif strategis salah satunya TWB, BSI memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara berkelanjutan. TWB adalah program kompetisi, pelatihan, pemberian penghargaan dan bantuan modal usaha bagi generasi muda yang baru memulai usaha (start up) dan bagi yang ingin meningkatkan kapasitas usaha (scale up) untuk mencapai kebangkitan ekonomi bagi generasi muda.
Kategori wirausaha yang berhak mendaftar TWB yakni kategori pemula, rintisan, berdaya dan santri. Kategori pemula yakni wirausaha muda yang sedang merintis ide bisnis, wirausaha rintisan yakni yang sudah mencapai omzet Rp500 juta/tahun, kategori berdaya yakni wirausaha yang sudah mencapai omzet Rp500juta/ tahun dan memiliki masa usaha minimal 2 (dua) tahun serta kategori santri yakni wirausaha yang berasal dari kalangan pesantren.
Jenis usaha yang diperlombakan di antaranya makanan dan minuman, fashion, teknologi, ekonomi kreatif & jasa dan agribisnis. Beberapa proses dalam program ini yakni kick off, onboarding, workshop, selection & judging, bootcamp, grand final dan awarding.
TWB telah diselenggarakan pada 2022 dan 2023. Jumlah pendaftar TWB tahun 2024 sebanyak 9.961 Pendaftar atau meningkat dari 8.386 Pendaftar tahun 2023 dan 5.416 Pendaftar tahun 2022. Melalui program ini, BSI berharap dapat terus berkontribusi positif memperkuat ekosistem wirausaha syariah yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Kami juga berharap para entrepreneur muda Indonesia menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja baru, dan menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk berkarya.
BSI secara berkelanjutan terus mendorong pemberdayaan sektor UMKM nasional, baik melalui program pembiayaan, digitalisasi layanan hingga pengembangan kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan Asta Cita ke-3 dari pemerintahan Bapak Prabowo Subianto yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Muhammad Iqram Aswan dari Fakultas Teknik, Prodi Teknik Mesin Universitas Indonesia. Dari kecil saya hidup menumpang di nenek saya dan bersekolah di kampung halaman nenek saya di Gowa, Sulawesi Selatan. Ketika nenek saya pensiun sebagai guru, saya tidak punya harapan bisa berkuliah. Ekonomi saya tidak begitu bagus, ya because I come from a broken family. Sejak kecil saya tidak pernah mengenal ayah, dia meninggalkan saya masih di dalam kandungan. Lantas apakah dengan hal itu saya menjadi putus asa? Oh tentu tidak, pastinya saya lebih termotivasi untuk mengangkat derajat keluarga saya. Alhamdulillah saya mendapatkan BSI Scholarship ketika saya Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Gowa.
Selama di sekolah bisa dibilang cukup aktif, baik dalam bidang akademik maupun ekstrakurikuler. Saya pernah mengikuti beberapa lomba KSM, OSN, dan juga lomba-lomba kepramukaan. Saya lolos SNBP dan keterima di UI itu benar-benar di luar dugaan saya. Saya dan nenek saya waktu itu langsung menangis, karena apa? Ya, karena kami dari pedesaan dan dari keluarga yang bisa dibilang tidak punya apa-apa bisa lolos ke salah satu PTN terbaik di Indonesia, dan menjadi orang kedua dari sekolah saya yang lolos ke UI. Mendengar berita tersebut, saya, ibu, nenek, dan juga guru-guru saya bangga dengan pencapaian saya. Namun permasalahan muncul terkait biaya kuliah dan biaya hidup saya selama kuliah, alhamdulillah BSI Scholarship juga hadir memberikan bantuan saya kuliah hingga lulus sehingga saya bisa fokus untuk menggapai prestasi selama kuliah.
Iqram adalah salah satu dari ribuan penerima bantuan BSI Scholarship yang diberikan hingga tuntas kuliah. BSI Scholarship memberikan peluang yang besar dengan benefit beasiswa yang sangat besar. Alhamdulillah sekarang Iqram bisa berkuliah tanpa harus memikirkan tentang biaya kuliah itu sendiri. Iqram merupakan salah satu siswa dengan mimpi yang besar untuk meraih ketidakmungkinan dalam hidupnya, dan mampu menyebarkan banyak maslahat untuk sekitar.